➤ Membantu kita menjadi warga negara indonesia yang baik, dengan meletakkan lokasi kejadian penting yang ada di negara kita ini sehingga kita dapat mengatahui hubungan geografi dengan kehidupan kita sebagai warga negara.
➤ Peran geografi dalam kehidupan kita dapat menetukan potensi daerah pertanian dan membantu kita memahami kondisi iklim global.
Jumat, 30 Agustus 2019
Pendektaan Geografi

1. Pendekatan analisis keruangan ( spatial approach )
Pendekatan analisis keruangan adalah analisis atau cara pandang yang menekankan ruang sebagai kajiannya. Ruang dalam persepektif geografi dapat dilihat dari struktur ( spatial structur ), pola ( spatial pattern ) dan proses ( spatial process ). Pertanyaan yang muncul adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pola keruangan sebaran banjir di Jakarta ?
b. Di mana wilayah yang selalu tergenang setiap tahun ?
c. Di mana wilayah yang tergenang setiap lima tahun sekali ?
2. Pendekatan analisis ekologi
Pendekatan kelingkungan atau ekologi adalah cara penyelidikan suatu fenomena geosfer yang berada di suatu tempat ata wilayah tertentu dengan menerapkan konsep ekosistem. Pendekatan ini, penekanannya terdapat pada keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dan variabel lungkungan yang ada. Contohnya pendekatan kelingkungan adalah masalah banjir di Jakarta.
3. Pendekatan analisis kompleks wilayah
Perpaduan antara pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan disebut pendekatan kompleks wilayah. Kajian pendekatan ini bersifat horizontal dalam artian keruangan, bersifat vertikal dalam artian kelingkungan. Contohnya pendekatan wilayah adalah pembangunan yang dilakukan di daerah hulu sungai akan menyebabkan banjir di daerah hilir sungai apabila tidak dilakukan perencanaan yang baik.
Prinsip Geografi
1. Prinsip persebaran
Prinsip ini berkaitan dengan persebaran fenomena geografi dan fakta yang tidak merata di permukaan bumi, seperti persebaran penduduk dan persebaran barang tambang. Contohnya, persebaran emas di Indonesia tidak terdapat di setiap wilayah. Kondisi ini disebabkan oleh formasi batuan yang berbeda pada setiap wilayahnya.
2. Prinsip interelasi
Prinsip ini berkaitan dengan hubungan timbal balik atau keterkaitan antara fenomena yang satu dan fenomena yang lain. Contohnya, wilayah Indonesia mengalami musim hujan yang berkepanjangan sebagai dampak adanya el nino.
3. Prinsip deskripsi
Prinsio deskripsi adalah penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari melalui penggambaran bentuk keterkaitan antara alam dan manusia dalam bentuk peta, kalimat, diagram, dan grafik. Contohnya peta penggunaan tanah mempermudah analisis wilayah untuk kesesuaian lokasi fasilitas umum seperti termina, rumh sakit, dan pusat pembelanjaan.
4. Prinsip kronologi
Prinsip ini adalah perpaduan dari ketiga prinsip sebelumnya, yaitu persebaran, interelasi, dan interaksi serta deskripsinya dalam ruang. Setiapa wilayah mempunyai ciri khas mereka masing-masing pada kesatuan gejala, bentuk, dan fungsi akibat kondisi wilayahnya yang berbeda-beda. Contohnya kesenjangan pembangunan di Pulau Jawa dan pulau bagian timur Indonesia sehingga menyebabkan padatnya jumlah penduduk di Pulau Jawa. Prinsip kronolog merupakan prinsip yang
komperehensif karena memandukan prinsip-prinsip sebelumnya.
All About Geography
Geografi berasal dari kata Yunani, yaitu geo dam graphein. Gei artinya bumi dan graphein artinya lukisan, tulisan, dan deskripsi. Geografi secara luas adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi seperti pe duduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air, dan interaksi antara fenomena-fenomena tersebut.
Objek ilmu geografi terdiri atas 2 bagian, yaitu objek material dan objek formal
a. Objek material
1.) Litoster
Litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk bentang alam, seperti pegunungan, plato, dataran rendah, dan lapisan tanah.
2.) Biosfer
Biosfer adalah lapisan kehidupan, meliputi kehidupan binatang dan tumbuhan.
3.) Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara, membentuk iklim dan cuaca.
4.) Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air, antara lain sungai, laut, danau, dan air tanah.
5.) Antroposfer
Antroposfer adalah dinamika penduduk, seperti manusia dan kehidupannya di permukaan bumi, termasuk jumlah penduduk, sistem sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi.
b. Objek formal
Objek formal adalah cata pandang (pendekatan) dan berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi.
➤ Ruang lingkup geografi
Geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang mempelajari semua kondisi fisik pada peristiwa atau fenomena yang terjadi di muka bumi.
Contoh: -proses terjadi siklus hujan
-proses terjadi siklus air
-proses pembentukan Tanah
Geografi sosial adalah ruang lingkup ilmu geografi yang mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia lengkap dengan interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan.
Contoh: -kepadatan Para Penduduk
Geografi regional yaitu mempelajari suatu daerah atau wilayah secara khusus,baik mengenai informasi aspek fisik atau aspk sosial.
Contoh: -terbentuknya nama “Indonesia”
Pentingnya mempelajari lingkup Geografi
Untuk Mempelajari berbagai Keaadaan-keaadaan fisik, sosial, dan regional
➤ Aspek - aspek geografi
a. Aspek fisik
1.) Aspek topologi
Aspek topologi adalah aspek yang berkaitan debga bentuk muka bumi (morfologi), letak atau lokasi suatu wilayaj, luas, dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
2.) Aspek abiotik
Aspek abiotik adalah aspek yang berkaitan dengan unsur kondisi tanah, hidrologi ( perairan darat maupun laut ), dan kondisi iklim suatu wilayah.
3.) Aspek biotik
Aspek biotik adalah aspek yang berkaitan dengan unsur vegetasi tanah ( flora ) dan fauna.
b. Aspek sosial
1.) Aspek sosial
Aspek sosial adalah aspek yang berkaitan dengan unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial.
2.) Aspek ekonomi
Aspek ekonomi meliputi pertania, perkebunan, perdagangan, pertambangan, industri, transportasi, pasar, dan kegiatan ekonomi lainnya.
3.) Aspek budaya dan politik
Aspek budaya adalah aspek yabg berkaitan dengan unsur pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian. Aspek politik berkaitan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

➤ Simpulan
Menurut enduring understanding, inilah berbagai kesimpulan yang dapat kita ambil dalam mempelajari geografi.
• Bagaimana cara kita memahami Allah dan ciptaan-Nya melalui geografi?
Dengan mempelajari geografi, kita bisa mengetahui berbagai ciptaan-Nya yang begitu luar biasa. Dengan belajar geografi, kita dapat mempelajari, mengetahui bahkan mengidentifikasi bagian-bagian bumi maupun yang disekitar bumi seperti, permukaan tanah, flora dan fauna, planet-planet sekitar bumi, dan sebagainya. Maka, dapat kita simpulkan, dengan belajar geografi kita dapat mengenal ciptaan Allah dan menambah wawasan mengenai ciptaan Allah tersebut serta memahami betapa hebatnya Allah dalam menciptakan dunia ini.
• Bagaimana geografi membantu kita menjadi penatalayanan yang baik dari ciptaan Tuhan?
Allah memberikan kita tanggung jawab untuk memelihara bumi ini. Sebagai penatalayanan, kita tidak boleh merusak ciptaan Allah, tetapi sebaliknya kita harus menjaganya, karena segala yang ada dibumi ini termasuk situasi, fenomena dan kejadian yang terjadi dibumi ini adalah rencana-Nya. Tugas seorang penatalayanan bukan hanya untuk melayani ciptaan Tuhan dimuka bumi namun untuk memelihara bumi dan seisinya untuk memuliakan Allah. Apa yang telah di berikan Allah adalah hadiah untuk kita, apa yang kita lakukan dengan anugerah itu adalah hadiah untuk Allah. Dengan memahami dan mempelajari Geografi, kita sudah bisa menjadi penatalayanan yang baik. Tuhan telah membiarkan kita untuk menjaga dan mengelola bumi ini sebagaimana seharusnya penatalayanan yang baik.
Kamis, 29 Agustus 2019
Konsep Geografi
Konsep lokasi terbagi jadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang tetap terhadap letak astronomis, sedangkan lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi oleh letak geografis. contoh lokasi absolut adalah berdasarkan letak astronomis Indonesia terletak di antara 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT.
2. Konsep jarak
Konsep jarak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak yang diukur dalam satuan panjang (kilometer), sedangkan jarak relatif adalah jarak yang dinyatakan dalam satuan waktu dengan pertimbangan kemudahan transportasi. Contoh jarak absolut adalah jarak antara kita Jakarta dan kita Bandung adalah 156 km. Sementara itu, jarak relatif antara kota Jakarta dan kota Bandung apabila ditempuh menggunakan kendaraan bermotor roda empat sekitar 3 jam 30 menit.
3. Konsep keterjangkauan
Konsep ini mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. Contohnya, dari Jakarta, kita lebih mudah menjangkau kota Padang daripada Kepulauan Mentawai.
4. Konsep pola
Konsep ini mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena pada ruang muka bumi. Contohnya pola pemukiman penduduk di wilayah pesisir memanjang mengikuti garis pantai.
5. Konsep morfologi
Konsep ini menjelaskan tentang bentuk-bentuk muka bumi akibat proses alam alam atau tindakan manusia. Konsep ini memudahkan untuk mengetahui potensi suatu lahan. Contohnya, jangan membangun rumah di daerah cekungan karena dapat mengakibatkan banjir pada musim hujan.
6. Konsep aglomerasi
Konsep ini mengacu pada kecenderungan pengelompokan fenomena atau objek pada suatu wilayah. Contohnya, pemukiman di desa cenderung berkelompok pada wilayah yang subur.
7. Konsep interaksi dan interpendensi
Konsep ini berkaitan dengan hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antarwilayah. Contohnya, hubungan ketergantungan antara desa dan kota. Warga kota membutuhkan bahan makanann dari desa, sedangkan warga desa membutuhkan teknologi dari kota.
8. Konsep nilai kegunaan
Konsep ini mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah tertentu dan memiliki nilai kegunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya. Contohnya, wilayah yang memiliki pemandangan yang indah cocok sebagai daerah wisata.
9. Konsep diferensiasi area
Konsep geografi ini mengacu pada keunikan atau karakteristik yang khas dari suatu wilayah. Contohnya, penduduk di daerah pantai umumnya berprofesi sebagai nelayan.
10. Konsep keterkaitan
Konsep ini menunjukkan tingkat hubungan antarwilayah. Hal ini dapat mendorong terjadinya hubungan sebab akibat. Contohnya, daerah hilir mengalami banjir karena pembangunan yang terjadi di daerah hulu.
Langganan:
Komentar (Atom)





